a Confession of a “TIBUM”
Huhh.. berat juga sih memulai tulisan ini, tapi terusik juga saat adek kelas saya yang pernah menjadi “korban” “kekejaman” Raka dan Rakanita khususnya TIBUM menceritakan penderitaan yang pernah dia dan teman-teman se-angkatannya alami saat Magradika. Uuppss.. Mungkin temans yang bukan dari STIS bingung, apa itu Tibum, Raka, Rakanita, Magradika dan apa pula TIBUM. Sekilas saja, Magradika singkatan dari Masa Integrasi Pendidikan Kampus atau istilah kerennya “ospek” yang diadakan di STIS untuk Maba atau Miba (mahasiswa dan mahasiswi baru). Raka dan rakanita merupakan panggilan “sayang” yang wajib dilabelkan pada kakak tingkat yang menjadi panitia. Dan TIBUM (Ketertiban Umum) merupakan salah satu bagian dari panitia yaitu sebuah seksi yang mengatasi “kebandelan” dan “kedisiplinan” Maba dan Miba.
Cukup cerita tentang TIBUM dan Magradikanya, saatnya sebuah pengakuan. Baru tersadar bahwa mungkin ini bisa menjadi beban kalau tidak diceritakan, menurut saya adalah “dosa” yang membawa dendam atau mungkin perasaan “tidak suka” ketika mendengar atau melihat muka saya yang nota bene TIBUM di angkatan 46 (2004/2005). Ijinkan saya memohon maaf siapapun kalian yang sekarang melanglang buana di berbagai pelosok pertiwi ini, mulai dari Aceh, Jakarta hingga Merauke. Sedih juga jika kalian mengenal Adi Wijaya hanya karena menjadi TIBUM kalian dan “menyiksa” kalian.
Menurut saya memang keterlaluan sih apa yang dulu saya lakukan terhadap kalian. Menyuruh kaliah melakukan push up, lari, tugas-tugas yang amat berat dan banyak, waktu istirahat yang hampir bisa dikatakan minim, membentak bahkan melecehkan kalian. Sungguh entah kenapa, apa karena memang tugas kami seperti itu yah? alaaahhh.. sepertinya alasan yang dibuat-buat. Menurut si F (angkatan 46), ekspresi marah, bentakan saya jauh dari kata akting. terlihat benar-benar natural dan marah… Hingga si T menjadi bahan “keprofesionalan” saya yang menjadi sangat keterlaluan.
Saya baru merasa sangat berdosa setelah tahu bahwa kesalahan penilaian kami (TIBUM) terhadap para maba-miba terlalu dibuat-buat dan terlalu mencari-cari alasan atau kesalahan yang kalau ditelaah “sepele”. Mulai dari tugas minta tanda tangan yang terasa menjengkelkan, acara makan yang menyebalkan dan hukuman yang melelahkan. Yang paling ngena banget adalah, bahwa ada salah satu Maba yang ngaku gak sempat sholat Shubuh. astagfirullah, apa gara-gara andil kami juga dia menjadi gak bisa sholat?
Sadisnya, saya lagi-lagi menyalahkan mereka .. membentak dan menghukum mereka. Bahkan satu saja yang salah, saya bisa membuat mereka semua merasakan hukuman yang sama. Meski sedih juga, kadang senyum kecil menyungging di atara penderitaan mereka. Walah…. jahat banget yah kalau dipikir-pikir. Meski saya juga mengalami hal yang lebih berat dari apa yang mereka alami.
Memang sih, angkatan 46 dan kami (panitia) sudah bermaaf-maafan. tapi bisa jadi itu hanya lip’s service yang tidak benar-benar tulus dalam hati. Oke deh, saya akui saya salah dan berharap ada deh minimal 1 atau 2 adek-adek angkatan 46 yang membaca tulisan ini yang bisa menceritakan ke-teman-teman satu angkatan dan benar-benar merelakan kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan di masa lalu (magradika).
Semoga kalian sukses dalam karier, keluarga dan persahabatan.
Salam hangat,
Adiw
Bang Adi.. Terima kasih atas pengakuan bersalahnya, hehehe.. Kami sesungguhnya tau kalau itu adalah tugas yg diemban para Tibum.. Tp, tetap saja seperti sungguhan marah2nya ^_^
supeerrrr….
Eeaaa! Ni bukan karna komen saya yang dulu, kan, ya???
salah satunya sih, tapi gara2 cerita si F, jadi terusik juga Mil. Btw cb yah dishare ke-temen2 angkatan 46 klo sempet. Mksh π
slow mas…buktinya malah yang inisial T ngasih ketemu sama jodohnya..:D
iyo seh.wkwkwkw, thx to him :-p
Si F sapa tuuuuuh???
dimaafin gak yaaaaaa???? hihihihi… piiiiis baaaaang,,,,
F? si Millati udh langsung benar tuh tebakannya.duh si fera ini siapa yah?
he3, dimaafin aja lah. Semoga lewat tulisan ini TIBUM yg laen jg dimaafin..piss
status ”T”itu kan cm pas magra aja Bang,,
lagian mang tupoksinya ”T” jg kn hrs ky gitu,,
gpp lah Bang,,bwt cerita,,a classic story for the future klo kata Mas Eross So7,,
-salam hangat dr Jailolo-ve-
akhirnya … comment yang sangat menyejukkan.
yahh kan kali2 aja gitu bro, ada yang msh nyangkut dhati.
ha3, iya juga sih. ni sapa lagi yah fajar? sukses….
bang adi tu termasuk tibum yg berkesan karena kalo lagi “patroli”, dagunya selalu mengarah ke atas.. wahahaha.. peace bg.. π
lagian klo gk ada tulisan ini, mungkin dah pada lupa tuh..
masak yah?hahaha.. gak sadar tuh.
Berarti salahin si F aja kali yah, kenapa dendam banget ma Tibum..
Saya malah ingetnya sama yang bilang, “Apa liat-liat? Naksir?” Dalam hati langsung jawab, “Plis deeeeh!!!” Itu Mas Adi bukan yak???
sepertinya bukan saya, mungkin si S****dro kali yah?upss jadi ngegossip nh
Aq bgung knp dibahasnya skr. Ud hampir 8th yg lalu lho. Ato krn tb2 kalian ketemu sm si F n T trus mrka crta? Kalo bnr,brarti aq tau sapa F n T itu.
baru ingetnya sekarang Tang, kemaren berasa udh Nol-Nol. Tapi dipublish ben bener2 Nol-Nol..
Si F yang cerita panjang lebar, hingga detail2 “dosa” tibum. Klo si T mah, dh dari dulu “beres”. Battle DOTA yoook?
Lah,pemain dota jg to? Pny id di public ato nusa? Apa idnya mas? Ritem iku serg OL.
ha3. belum IMBA kuk..
id? tuh jadi temennya Ritem,wkwkwk
i’m not smiling raka, well it’s just my “default” face that you complaining… honestly when i remember those accident, all i want to do is laughing hahahahaha
sadly, i never want to understand what he says about “every single reason” in every single his “sin”. Hahaha, hopefully he has forgiven me
Adi Wijaya yg mana ya??? π aku sudah lupaaa…
Wah,ternyata masih ada dendam diantara kita. Hmmh semoga dg tulisan ini,muncul rasa saling memaapkan diantara kita,tidak hanya diantara tibum,raka,rakanita dan maba miba,tapi sesama umat manusia #ehh. Maapkan aku teman..
Ini Apri yang mana yah?hehehe