Inseminator ??

Dear temans, bagaimana aktivitas hari ini?melelahkan?.. pastinya. Ehh iya profesi atau pekerjaan temans apa yah? PNS, karyawan kantor, guru, mahasiswa atau mungkin penjual?

Nahhh … Pernah dengar pekerjaan dengan sebutan Inseminator? Baru dengar? Oke .. bagaimana dengan profesi PKS (apa pula ini? Partai Keadilan Sejahtera?), jangan mikir macem-macem ahh. itu lho kepanjangan dari Petugas Kawin Suntik? Yup .. pernah dengar kan? Seenggaknya pernah lihat ada plang di pinggir jalan bertuliskan Petugas Kawin Suntik. Kalau di kota besar macam Jakarta, Surabaya, Medan atau Bandung mungkin sama sekali belum pernah mendengar atau melihatnya kali yah.

Tepatnya petugas inseminator ditugaskan untuk membantu melayani petani/peternak yang ingin melakukan inseminasi/kawin suntik pada sapi/kambing mereka. Inseminasi biasanya dilakukan ketika petani/peternak menghubungi inseminator bahwa sapi mereka dalam kondisi birahi (minta kawin) yang biasanya ditandai dengan ciri-ciri:

  1. Kemaluan ternak bewarna merah merekah (bisa bayangin gak?)
  2. Ada lendir bening yang keluar dari kemaluan (jawa: pelu-pelu)
  3. Ternak biasanya gak mau makan dan sering teriak-teriak gak jelas (jawa: bengak-bengok)
  4. Ternak biasanya agresif dan menaiki temannya yang lain (jawa: majang-majang)
  5. Ternak pejantan didekatnya, jadi gimanaaaa gitu

Biasanya si petugas akan langsung datang ke-TKP, karena masa birahi hanya bertahan selama 48 jam. Pas waktunya ovulasi akan semakin besar peluang si ternak untuk bunting. Oleh karena itu, jika telat kasihan juga si peternak karena harus menunggu satu bulan lagi agar ternaknya dalam masa birahi. Mengenai bibit/sperma/straw banyak jenis pejantannya, biasanya yang sekarang lagi populer di kalangan peternak adalah: untuk jenis sapi adalah Limousin dan Simental, untuk kabing Boer dan Ettawa. Bibit ini disimpan dalam tabung atau kontainer yang berisi N2 cair (super duper dingin).

Proses inseminasi awalnya menurut saya sih menjijikkan sekaligus aneh, karena gak bisa bayangin tangan petugas merogoh mencari-cari saluran serviks lalu tangan satunya memasukkan Gun yang sudah dilapisi plastic sheet ke kemaluan sapi (alat yang digunakan untuk “menembak” sapi, maksudnya untuk mengawini sapi yang berisi sperma pejantan unggul yang terlebih dahulu di-cairkan dalam air biasa). Kalau sapi memang masa birahi, si sapi akan tenang setelah di’rogoh’ meski awalnya mencak-mencak gak keruan (tapi gak semua sapi kayak gini, ada juga yang tak ada ekspresi). Dan yang pasti, saluran serviksnya akan membuka yang memudahkan gun untuk masuk (kalau gak birahi biasanya menutup). Ohh iya biasanya petugas akan mengeluarkan kotoran sapi terlebih dahulu untuk membersihkan “daleman” sapi agar mempermudah dalam pencarian saluran serviks. Petugas tentunya memakai glove melindungi tangannya dari kotoran sapi, bakteri dan kuman-kuman.

Lain halnya dengan kambing yang menurut saya agak mudah proses inseminasinya, Cuma lebih gak manusiawi (hewanwi, kan kambing bro). Si Kambing diduduki peternak berlawanan arah, kepala peternak menghadap kemaluan kambing dan sebaliknya (sensor). Lalu peternak mengangkat kedua kaki kambing ke atas sambil ditekuk sehingga posisi kambing adalah kedua kaki depan tetap berdiri, sedangkan kedua kaki belakang menjulang ke-langit, bayangin sendiri deh.hehehe..

Lalu petugas akan memasukkan gun ke-kemaluan kambing dengan bantuan Speculum (mirip gelas kimia bening yang kecil dan panjang) untuk memudahkan petugas melihat serviks kambing dan shoot. Selesai deh…

Selain inseminasi atau kawin suntik, petugas juga bisa melakukan PKB (Partai lagi yah?) atau pengecekan kebuntingan pada ternak (khusunya sapi). Caranya mirip dengan cara inseminasi Cuma tidak menggunakan Gun, hanya merogoh dan merogoh kira-kira sudah ada si jabang bayi gak di dalam serviks. Selain itu juga, misal jika ternak tidak juga datang masa birahinya, si ternak dapat juga dirangsang dengan cara menyuntik gun kosong ke dalam kemaluan ternak atau bisa juga diisi sperma/bibit agar masa birahinya cepat datang.

Dipikir-pikir berat juga yah tugas seorang inseminator. Profesi mulia yang kadang disepelekan orang akan tetapi sangat dihormati para petani/peternak.

Yah itulah inseminator, profesi yang sekarang di jalani Istriku.

2 comments
  1. Christine Angelika said:

    Profesi mulia bagi para peternak sapi maupun kambing..
    Semoga kalau kelak anakku dewasa dapat menjadi seorang inseminator di desaku ,karena dari pengalaman saya yang dari kecil hidup dilingkungan peternak sapi itu begitu sulit mencari seorang inseminator apabila sapi bapak birahi..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: